Bahwa makanan
dapat memberikan manfaat pencegahan dan pengobataan terhadap penyakit, jelas
bukan konsep yang baru. Prinsip let food be thy medicine and medicine be thy
food sudah dianut sekitar 2.500 tahun silam oleh Hypocrates, Bapak Ilmu
Kedokteran Barat.
Pentingnya
mengkonsumsi pola makan seimbang untuk saat ini sangatlah dianjurkan. Saat ini
makanan tak dapat dinilai hanya dari segi kandungan zat gizi makro dan zat gizi
mikro, namun makanan juga perlu dinilai
dari segi kandungan komponen-komponen lain yang aktif secara fisiologis
dan perannya terhadap peningkatan kesehatan.
Kebiasaan makan
dan gaya hidup saat ini sudah berubah besar-besaran, yang pada akhirnya
berkontribusi terhadap epidemi penyakit-penyakit tidak menular. Epidemi ini
muncul, bahkan mengalami percepatan di kebanyakan negara berkembang.
Penyakit jantung
dan pembuluh darah (penyakit jantung koroner, hipertensi dan stroke) saat ini
adalah penyakit yang banyak ditakuti. Tetapi dengan mengatur pola makan yang
seimbang, memanfaatkan pangan dari berbagai komponen fungsionalnya dapat
mencegah terjadinya penyakit jantung. Makanan tersebut antara lain adalah ikan,
makanan berserat, avokad dan
masih banyak lainnya yang mudah diperoleh dilingkungan kita.
Ikan Berlemak mengurangi risiko penyakit jantung
Ikan
merupakan bahan makanan sumber protein yang berkualitas tinggi. Namun, berbeda
dengan bahan makanan hewani lainnya, sebagian besar ikan memasok lemak dan
kolesterol relatif lebih rendah. Disamping itu, ikan pun sumber vitamin A dan
D, serta mineral-kalsium, fosfor, fluor, iodium, kalium dan selenium yang
sangat dibutuhkan tubuh.
Ikan mempunyai
kandungan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan daging, lemak ikan juga
terdiri dari asam-asam lemak yang didominasi oleh asam lemak tak jenuh ganda,
khususnya asam lemak omega-3, DHA (docosahexaenoic acid), EPA (eicosapentaenoic
acid) banyak dijumpai di dalam ikan laut. Asam lemak omega-3, EPA, DHA adalah
zat-zat gizi sekaligus merupakan komponen-komponen bioaktif (aktif secara
fisiologis), yakni komponen yang antara lain dapat mengurangi risiko penyakit
jantung.
Manfaat ikan
bagi kesehatan jantung sudah dibuktikan pada banyak penelitian, pengaruh
mengkonsumsi ikan atau supleman minyak ikan terhadap kejadian penyakit
kardiovaskular menunjukkan bahwa makan ikan yang sarat EPA dan DHA sebanyak dua
porsi seminggu berhubungan dengan penurunan risiko kematian mendadak dan
kematian karena penyakit arteri koroner.
Cara-cara
memasak ikan seperti dibakar, direbus, dikukus, dipanggang, ditumis dan dengan
microwave dapat mempertahankan, baik kelembaban ikan maupun kandungan zat gizi
yang dimiliki ikan.
Makanan Sarat Serat
Lebih dari tiga
dasawarsa banyak studi yang mengungkapkan bahwa mengkonsumsi makanan kaya serat
dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Serat makanan
bukanlah zat tunggal ia adalah sekelompok besar berbagai zat kimia-tanaman yang
dapat dikonsumsi yang mempunyai sifat-sifat fisik bervariasi. serat dibedakan
menjadi dua yaitu serat larut dan serat tidak larut.
Serat
larut membantu menghasilkan tinja lebih lembut, tetapi kurang membantu
perjalanan makanan dalam saluran pencernaan. Menghambat penyerapan zat-zat
tertentu memasuki aliran darah. Ia menurunkan kadar kolesterol darah dan
memperlambat masukknya glukosa ke dalam aliran darah faktor penting utama untuk
penderita diabetes.
Serat
tidak larut mempunyai spons (bunga karang); dalam air ia menyerap berkali-kali
lipat dari beratnya, membesarnya dalam usus. Membuat buang air besar lebih
efisien dengan cara meningkatkan volume tinja, yang dapat mengurangi beberapa
gangguan pencernaan.
Makanan yang kaya serat larut dijumpai pada
buah-buahan, sayuran, biji-bijian, beras merah/ hitam, oat dan bran oat.
Makanan yang kaya serat tidak larut ditemukan pada
padi-padian utuh serta kulit buah-buahan, biji-bijian dan kacang
polong-polongan.
Namun semua
bentuk serat memiliki beberapa kesamaan. Serat Cuma dijumpai pada makanan
nabati dan ia “tahan” terhadap pencernaan dan penyerapan dalam usus halus
manusia. Serat melalui alat pencernaan makanan tanpa dipecah sama sekali
Konsumsi serat
terhadap pengaruh kadar kolesterol darah menyimpulkan, asupan sarat serat dapat
mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah menurut tingak atau level
kolesterol.
Avokad , sarat zat penyehat jantung
Lantaran
kandungan lemak dan energinya yang tinggi, banyak orang yang menhubungkan
avokad dengan kegemukan dan penyakit jantung. Memang lemak yang dikandungnya
relatif tinggi dari buah lainnya, sekitar 10-20 persen, dengan kadar lemak
rata-rata 13 persen. Namun, mayoritas lemak avokad (50 persen dari lemak total)
terdiri dari asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang dapat meningkatkan kadar
kolesterol HDL alias kolesterol “Baik”, tanpa mempengaruhi kolesterol LDL alias
kolesterol “Jahat”.
Avokad dapat
digolongkan sebagai makanan fungsional alias makanan “berkhasiat” karena secara
alami selain kaya zat-zat gizi, seperti MUFA (monounsaturated fatty acid), kalium, magnesium, dan asam
folat, juga mengandung komponen-komponen biokatif, seperti beta-sitosterol dan
glutathione, yang dapat membantu melindungi dari penyakit jantung.
Disamping
sumber lemak, avokad pun memiliki mineral kalium yang tinggi dan natrium yang
rendah. Kalium merupakan mineral yang dapat membantu mengatur tekanan darah. Satu
buah besar avokad mengandung kalium 385 mg dan natrium “Cuma” 7 mg. Mineral
lain yang terdapat dominan dalam avokad adalah magnesium. Magnesium berguna
untuk proses relaksasi otot tubuh. Satu buah besar avokad mengandung magnesium
sebesar 45 mg. Selain itu avokad mengandung asam folat, asam folat termasuk
salah satu zat gizi penting untuk kesehatan jantung.
Bila ingin
mendapatkan manfaat avokad yang optimal bagi kesehatan, avokad sebaiknya
dimakan langsung dalam keadaan segar atau tanpa banyak perlakuan. Irisan-irisan
avokad lebih baik daripada memakan avokad yang dibuat jus.