oleh: dr.Sari Prabandari
Sebagian orang menganggap sakit maag adalah penyakit umum
dan dapat diobati dengan mudah, namun jika tidak tepat pengobatan disertai faktor-faktor
pemicu yang sering menimbulkan gejalanya maka lambat laun penyakit maag dapat
menjadi kanker lambung.
Pada era maju saat ini banyak yang tidak tau cara
mengontrol pola makan,istirahat dan stress pekerjaan yang seimbang untuk
menghindari penyakit gastritis dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Maag/Gastritis
Adalah
suatu keadaan peradangan/perdarahan yang disebabkan luka mukosa lambung yang
bersifat akut, maupun kronis. Mari kita bahas perbedaannya!!!.
Gastritis Superficialis Akut
Merupakan respons mukosa lambung
terhadap berbagai iritan local seperti Endotoksin bakteri (setelah menelan
makanan terkontaminasi), Kafein dalam kopi, alcohol dan obat-obatan asperin,
analgetik, antiinflamasi nonsteroid juga pola makan yamg tidak teratur/jarang.
Gejala klinis penyakit ini dapat bervariasi seperti anoreksia, bersendawa, mual
sampai muntah karena nyeri ulu hati hingga tembus ke daerah punggung dan bisa
pusing kepala. Jika dibiarkan, semua kasus gastritis akut bisa berubah menjadi
gastritis kronik.
Gastritis
Atrofik Kronis
Pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri H.pylori,
refluks cairan empedu, kondisi anemia pernisiosa (Lambung tidak mencerna
Vit.B12), alcohol jangka panjang dan narkoba jenis kokain.
Gastroesophageal
Reflux Disease (GERD).
Banyak
yang belum tau apa itu GERD, merupakan penyakit saluran pencernaan bersifat
kronis terjadi saat asam lambung/ isi lambung naik kembali ke esophagus
sehingga seseorang merasakan mual dan muntah. Akibatnya asam lambung
mengiritasi esophagus atau kerongkongan sehingga menimbulkan rasa panas pada
dada (heatburn) sampai bagian dalam leher. Terkadang disertai kesulitan
menelan, suara serak/batuk kering.
Bagaimana Gaya
Hidup yang baik untuk menghindari penyakit Gastritis dan GERD
a. Berat badan ideal
Usahakan berat badan pada taraf
ideal, karena obesitas/kegemukan akan memperburuk penyakit
GERD.Hal ini karena lemak pada perut akan menambah tekanan pada lambung
GERD.Hal ini karena lemak pada perut akan menambah tekanan pada lambung
b. Hindari
pakaian ketat
Pakaian yang ketat disekitar
perut/pinggang berpotensi menekan lambung sehingga dapat memperburuk gejala
GERD.
c. Hindari
makanan dan pemicunya
Setiap orang memiliki pemicu
tertentu dan paling sering yaitu lemak/makanan digoreng, saus tomat,alcohol,
cokelat, mint, bawang putih/merah, dan Cafein(Kopi). Faktor stress berlebihan
juga sangat mempengaruhi asam lambung.
d. Makanan porsi sedang/kecil
d. Makanan porsi sedang/kecil
Hindari makan dalam jumalah
berlebihan/banyak sekaligus
e.Jangan berbaring setelah makan
e.Jangan berbaring setelah makan
Tunggu setidaknya 3 jam setelah
makan sebelum berbaring/tidur
f. Jangan merokok
f. Jangan merokok
Merokok dapat mengurangi kemampuan sphincter esofagus
bagian bawah untuk berfungsi dengan normal.