Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo menambah ruang cuci
darah (Hemodialisa) di lantai 2 Darul Royan. Ada sekitar empat unit alat
hemodialisa yang siap dioperasikan. Alat tersebut sudah bisa digunakan
Selasa, 11 Juli 2017.
"Ini adalah ikhtiar kami
dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sidoarjo khususnya dan
warga Jawa Timur. Sebetulnya sudah empat tahun kita rencanakan dan
alhamdulillah bisa terwujud tahun ini," kata Direktur RSI Siti Hajar
Sidoarjo, dr H Hidayatullah di ruang Hemodialisa, Senin (10/7).
Untuk
sementara, lanjut dokter spesialis saraf itu, alatnya masih ada empat
unit. Dan rencana ke depannya akan ditambah lagi. Dengan adanya alat
itu, pasien cuci darah sudah bisa ditangani di RSI Siti Hajar Sidoarjo.
Ia
menambahkan, setelah melalui berbagai proses, akhirnya sebulan lalu
ijin operasional pelayanan cuci darah di RSI Siti Hajar sudah turun. Hal
ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pihaknya juga berharap, dengan adanya peningkatan alat tersebut bisa
diterima masyarakat.
"Melihat bahwa kasus gagal
ginjal pada pasien yang berobat pada kami dan memang memerlukan cuci
darah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Di data kami setiap bulan
ada 3-5 kasus untuk dilakukan cuci darah. Selain itu, pelayanan cuci
darah di Sidoarjo saat ini hanya ada di RSUD Sidoarjo dan semakin tahun
semakin banyak pasien dan antrian yang tidak bisa terlayani di RSUD
Sidoarjo, sehingga kami membuka layanan disini," tambahnya.
Di
RSI Siti Hajar, pasien BPJS, asuransi komersial maupun umum yang akan
melakukan cuci darah tidak menjadi masalah. Memang saat ini masyoritas
pasien di RSI Siti Hajar pasien BPJS. Dan bagi pasien BPJS kesehatan,
jika ingin melakukan cuci darah tidak ada tambahan apapun alias gratis.
Acara launching
ruang Hemodialisa ditandai dengan pemotongan pita dan tumpung yang
dilakukan oleh beberapa Pengurus BPM-NU, Direktur RSI Siti Hajar
Sidoarjo, Hidayatullah, Wakil Direktur, H Zuhdi Mansyur serta manajemen
RSI Siti Hajar Sidoarjo. (Moh Kholidun/Fathoni)