Oleh:
dr. Silvy Rahmah Yanthy
Memutihkan wajah instan berarti produk yang
digunakan bisa dipastikan berbahaya, apalagi bila bisa memutihkan dalam
hitungan 2-4 minggu sudah memberikan dampak yang berarti. Perlu diketahui,
setiap individu mempunyai batas maksimum kecerahan kulit, yang artinya hasil
pemutih tidak sama antara satu dengan yang lain. Bila dipaksakan, hasilnya
bukan putih, tapi ‘patologik’ alias sakit.
Pemutih yang banyak beredar di pasaran umumnya
bekerja dengan menghambat/ membatasi produksi melanin (pigmen penggelap warna
kulit). Padahal melanin mempunyai peran penting dalam menghalangi pengrusakan
kulit oleh sinar UV matahari. Pengrusakan kulit oleh sinar UV matahari bisa
membentuk sel kanker.
Untuk membuat kulit putih atau ‘lebih cerah’
tepatnya adalah menggunakan tabir surya apabila di ruang terbuka (SPF),
melakukan scrubing dan peeling untuk mengelupas sel kulit mati yang sering
membuat kulit wajah terlihat kusam/gelap. Scrubing/ peeling maksimum seminggu
dua kali, bisa juga ditambah masker bahan alami seperti bengkuang atau kentang.
Tanpa mengurangi arti kecantikan pada umumnya,
yang terpenting adalah kecantikan dalam diri kita, dan kita merasa cantik.
Nantinya yang terpancar adalah apa yang kita pikirkan... CANTIK !