Rina
Yuniati, S.Gz
Saat ini masalah obesitas sedang
menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Obesitas ini tidak terjadi pada orang dewasa saja tetapi
saat ini banyak anak-anak yang mengalami obesitas.
Pengertian obesitas adalah kelebihan
berat badan yang ditentukan dengan perhitunagn Indeks Massa Tubuh (IMT). Obesitas merupakan
penyebab utama penyakit degeneratif. Saat ini jumlah orang yang kelebihan berat
badan di negara-negara berkembang telah meningkat secara signifikan.
Obesitas bisa terjadi karena banyak
faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat. Salah
satu faktornya adalah karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa
diimbangi aktivitas yang cukup, atau istilah kerennya, sedentary lifestyle
(gaya hidup tanpa banyak bergerak). Padahal, aktivitas yang cukup diperlukan
untuk membakar kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka
kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak.
Tapi, jangan langsung panik saat mengingat jumlah makanan yang Anda makan tadi
malam. Sebab hal ini tak terjadi dalam waktu singkat, tetapi dalam jangka waktu
yang cukup lama.
Orang yang mengalami obesitas
berada pada resiko yang lebih tinggi untuk penyakit yang serius seperti tekanan
darah tinggi, serangan jantung, stroke, diabetes, penyakit kandung empedu, dan
kanker. Risiko pada orang dengan obesitas lebih tinggi dari orang – orang yang
memiliki berat badan yang sehat dan normal.
Penyebab obesitas banyak sekali,
obesitas sering terjadi ketika tubuh mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada
membakar kalori. Banyak orang berfikiran bahwa obesitas itu hanya disebabkan
oleh makan berlebihan dan kurangnya berolah raga, yang disebabkan karena
kurangnya kemauan dan mengontrol diri.
Hal lain yang juga dapat
menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor genetik, yaitu sebanyak 25-35 %.
Jadi, jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda
memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka
yang tidak.
Obesitas merupakan masalah yang
kompleks yang melibatkan faktor genetik (Keturunan), lingkungan, perilaku, dan
sosial. Semua faktor ini berperan dalam menentukan berat badan seseorang. Dalam
beberapa kasus, faktor genetik (keturunan) tertentu dapat menyebabkan perubahan
nafsu makan dan metabolisme lemak yang memicu obesitas. Untuk orang yang secara
genetik rentan terhadap kenaikan berat badan (misalnya, memiliki metabolisme
yang lebih rendah) resiko menjadi obesitas tinggi.
Beberapa hal lain yang turut
berperan dalam obesitas adalah konsumsi obat-obatan tertentu –seperti obat
depresi– dan faktor usia. Saat usia Anda bertambah, maka kinerja sistem
metabolisme Anda akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan.
Hasilnya? Tubuh Anda akan membesar.
Gejala Obesitas dan Komplikasi dari Obesitas
Risiko kesehatan yang terkait dengan obesitas
meliputi:
- Gangguan pernapasan (seperti sleep apnea/ henti napas ketika tidur, penyakit paru obstruktif kronis/ PPOK)
- Tipe kanker tertentu (seperti kanker prostat dan usus pada pria, dan kanker payudara dan kanker rahim pada wanita)
- Penyakit jantung koroner
- Depresi
- Diabetes
- Penyakit hepar atau kelenjar empedu
- Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD)
- Tekanan darah tinggi
- Kolestrol tinggi
- Penyakit pada sendi (misal osteoartritis) karena tumpuan tubuh membawa berat badan yang berlebih
- Stroke
Orang yang mengalami obesitas
mungkin memiliki gejala kondisi medis yang disebutkan di atas. Tekanan darah
tinggi, kadar kolesterol tinggi, masalah pernapasan, dan nyeri sendi (di lutut
atau punggung bawah) seringkali terjadi. Semakin gemuk seseorang, semakin besar
kemungkinan mereka memiliki masalah medis yang terkait dengan obesitas. Selain
itu, orang gemuk cenderung malas untuk beraktivitas karena beratnya bobot tubuh
sehingga orang gemuk cenderung mudah mengantuk karena lambatnya metabolisme
tubuhnya.
Penanganan Obesitas
Jika dulu penyakit ini hanya
mengintai pria dewasa lebih tepatnya usia lanjut, sekarang ini obesitas bisa
dengan mudah menyerang para remaja, anak-anak hingga balita.
Untuk mencegah obesitas dapat melakukan tindakan sebagai berikut :
Untuk mencegah obesitas dapat melakukan tindakan sebagai berikut :
- Sering berolahraga
- Makan makanan sehat rendah lemak
- Jaga berat badan sehat anda
·
Selalu konsisten
terhadap perencanaan mengenai gaya hidup sehat anda sehari-hari
·
Mengubah gaya hidup: perbanyak
olahraga, ubah pola makan yang tadinya mungkin banyak makanan berlemak (seperti
gorengan, jeroan) kini diperbanyak dengan buah-buahan
- Hindari konsumsi alkohol
- Jangan terlalu keras pada diri sendiri sampai tidak mau makan, ini bukan suatu metode yang tepat. Tetap makan, namun ganti menunya menjadi menu sehat.
Lalu, adakah cara lain yang bisa
dilakukan untuk lepas dari predikat kegemukan dan obesitas? Ya, diet yang
seimbang tentu membantu Anda menghindari kegemukan ataupun obesitas. Komposisi
diet yang seimbang biasanya mencakup 60% karbohidrat, 15 % protein, dan 25%
lemak, tinggi serat 30 – 50 gr/ hari. Jenis makanan yang cocok untuk diet ialah
sayuran dan buah-buahan, jika Anda ingin membuat jus, hindarilah penggunaan
gula yang terlalu banyak – karena dapat meningkatkan kalori Anda, ingatlah
bahwa buah sudah mengandung gula! Minumlah air 2 liter setiap hari guna
membantu metabolisme.