Oleh : drg. Dini
Safitri, M.Kes, Sp.KGA
Perawatan kesehatan gigi anak sejak dini penting karena
anak-anak dalam masa tumbuh kembang. Kesehatan gigi sangat erat hubungannya
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik maupun psikis. Kerusakan
gigi merupakan masalah yang paling umum terjadi pada anak-anak dibandingkan
penyakit gigi dan mulut lainnya. Walaupun gigi susu hanya bersifat sementara,
namun kebersihan dan kesehatannya harus diperhatikan. Kehilangan dini gigi susu
pada anak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan wajah, tulang rahang
dan oklusi gigi geligi, yang bararti kehilangan keseimbangan struktur,
efisiensi pengunyahan dan keharmonisan wajah. Pada umunya kehilangan gigi pada
anak terjadi karena gigi berlubang yang tidak dirawat atau dapat juga karena
trauma.
Mempertahankan gigi susu agar selalu sehat tidaklah mudah,
oleh karenanya perlu peran aktif orang tua. Peran orang tua sangat diperlukan
dalam membimbing, memberikan perhatian, mengingatkan dan menyediakan fasilitas
kepada anak agar dapat memelihara kebersihan gigi dan mulut. Pengetahuan orang
tua merupakan modal penting dalam membentuk perilaku yang mendukung perawatan
gigi dan mulut pada anak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
membawa anaknya berkunjung ke dokter gigi, diharapkan dengan membiasakan anak
melakukan pemeriksaan gigi secara rutin akan mengatasi rasa cemas dan ketakutan
anak terhadap perawatan gigi dan mulut.
Kunjungan anak ke dokter gigi pada kali pertama sangatlah
menentukan untuk motivasi perawatan gigi selanjutnya. Pada kunjungan pertama
ini sebaiknya hanya untuk memperkenalkan pada anak bagaimana rasanya
memeriksakan gigi dan memperlihatkan bahwa ini adalah pengalaman yang
menyenangkan. Biasanya dokter gigi akan berusaha mengakrabkan diri dengan anak
sebelum memeriksa gigi. Hal ini penting untuk menjalin ikatan dengan anak, agar
anak dapat bekerjasama selama perawtan. Kemudian setelah anak mulai mengenal
dokter gigi, perawatan ringan yang tidak menimbulkan rasa sakit akan diberikan
agar timbul rasa percaa pada dokter gigi. Idelanya perawatan yang meliputi
pencabutan atau preparasi dengan bor tidak dimulai pada kunjungan pertama,
Sayangnya anak sering dibawa pertama kali ke dokter gigi dalam keadaan sakit.
Sehingga prosedur pendahuluan yaitu memperkenalkan anak ke dokter gigi tidak
mungkin dilakukan. Bagi orang dewasa bila ia merasa kurang senang pada suatu
dokter gigi ia akan pergi ke dokter gigi lain, tetapi tidak demikian halnya
dengan pasien anak. Sekali ia mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan akan
sulit baginya untuk membangun kepercayaan terhadap dokter gigi.
Peran orang tua selanjutnya membersihkan gigi anak sedini
mungkin, bahkan ketika masih berusia beberapa bulan saat gigi belum muncul.
Dengan menggunakan kasa yang dililitkan pada jari telunjuk, gunakan untuk
mengelap dan memijat gusi bayi dua kali sehari. Hal ini perlu dilakukan untuk
menjaga kebersihan mulut dan mebiasakan anak dengan perawtan mulut. Setelah
gigi susu pertama muncul, gunakan sikat gigi halus dan air biasa untuk mnyikat
gigi. Jangan menggunakan pasta gigi sampai anak bisa belajar untuk berkumur dan
meludahkan busanya. Setelah itu gunakan sedikit saja dan harus tetap awasi
penggunaannya. Aktivitas menyikat gigi anak sampai usia tujuh atau delapan
tahun harus dimonitor orang tua, sampai anak mengetahui cara menikat gigi yang
benar.
Pemberian Edukasi mengenai pentingnya perawatan kesehatan
gigi sebaiknya diberikan kepada anak. Edukasikan pada anak untuk menyikat gigi
minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Memberitahukan kepada anak makanan dan minumam apa saja yang dapat merusak
gigi. Mengupayakan tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman
tersebut. Anak juga sebaiknya diusahakan untuk menyukai sayuran dan buah-buahan
yang dapat mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak. Orang tua perlu
memeriksakan gigi anak ke dokter gigi sejak dini, yaitu mulai usia 2 tahun.
Jangan hanya membawa anak ke dokter gigi karena ada keluhan. Anak sebaiknya
dibawa kedokter gigi rutin 6 bulan sekali untuk mengetahui perkembangan dan
pertumbuhan gigi serta merawatnya jika diperlukan. Orang tua juga harus dapat
aktif memeriksa gigi dan mulut anak seperti melihat adanya gigi yang berlubang atau
gigi yang goyang.
Keberhasilan suatu perawatan di bidang kesehatan gigi anak
ditentukan oleh banyak hal antara lain bimbingan orang tua terhadap anak
dipengaruhi motivasi orang tua dalam menjaga kesehatan gigi. Serta kerjasama
orangtua dan dokter gigi juga sangatlah penting dalam keberhasilan pengenalan
dan perawatan gigi anak sejak dini.